Cara Mendidik Anak Secara Islami ala Nabi Muhammad SAW Cara Nabi Muhammad SAW dalam Mendidik Anak.

Oky Pratama Yudha,
Senin, 10 Desember 2012.

Seperti apakah Nabi Muhammad SAW dalam mendidik anak-anaknya ?
Praktik pendidikan Nabi Muhammad SAW pada anak-anaknya
dapat di gambarkan di bawah ini:

1.      Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.

2.      Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak ja’far. Ketika mereka dating, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya.

3.      “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada beritayang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian ja’far.”

4.      Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.

5.      Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”

6.      Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.

7.      Ummu Kholid binti kho;id bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!

8.      Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”

9.      Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .

10.  Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesahsampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma

11.  Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.
Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa anak tersebut.

12.  Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”

13.  Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.

14.  Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya compang-camping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu. “Lalu ibuku kawin lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu.l”
Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.
Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, “Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga beliau wafat.

Membangun keluarga dan mendidik anak secara islami, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
Menyediakan fasilitas dan membangun keluarga yang
o   Ta’aruf : mengenal karakter masing2 anggota keluarga
o   Tafahum: saling memahami
o   Ta’awun : saling menolong
Menjaga keluarga dari api neraka
Keluarga yang sholeh dan sholehah. Bagaimana membuat program dari awal pernikahan, merencanakan mempunyai anak, mengandung dan melahirkan anak serta membangun keluarga.
Dalam alQuran dijelaskan di Surat Lukman ayat 13-19, mengenai konsep Alquran mengenai mendidik anak secara islami, 7 Ayat Surat Lukman ini tidak mudah untuk menjalankan.

Ayat ini menjelaskan:
­   Membangun keiimanan. Yang paling utama adalah Akidah. Pelajaran jangan menyekutukan Allah. Diawali dengan meng Azankan anak pada saat anak lahir. Lafal Allah didengarkan di telinga anak, dan untuk rasa, diawali dengan memberikan sedikit Kurma dan Madu.
­   Mensyukuri nikmat Allah. Walaupun diberi sedikit selalu melafalkan “Alhamdulillah”
­   Berbuat baik pada orang tua. Introspeksi diri, apakah kita sudah berbakti pada orang tua.
­   Menyusui anak hingga 2 tahun
­   Mengajari kejujuran
­   Mengajari anak sholat, karena sholat adalah tiang agama.
Bagaimana agar anak terbiasa menjalankan sholat:
o   Doakan anak (surat Ibrahim 20-21)
o   Membiasakan untuk sholat berjamaah, anak yang sudah besar menjadi imam.
o   Wudhu dan sholat diajarkan sejak umur 7 tahun.
o   Menyempurnakan sholat dengan rawatib. Bukan sekedar sholat saja, tapi diusahakan juga berdzikir bersama, membaca Alquran bersama keluarga.
­   Melatih anak untuk sabar dalam menghadapi musibah. Tugas seorang ibu, membantu anak bisa sabar. Contoh kecil; jika anak kehilangan mainan, ajarkan anak untuk bersabar, dan jelaskan.
­   Mengajari anak agar tidak sombong.
­   Mengajarkan anak kesederhanaan dan melunakkan suara pada saat berbicara pada anak.

Bagaimana Rasulullah mendidik Anak?
1.      Anak itu merupakan asset masa depan, maka mendidik anak harus secara benar. Terutama mendidik anak lelaki, karena mereka adalah calon pemimpin. Hadist Ibnu Abbas: “Ajarilah, Mudahkanlah, Gembirakanlah dan Janganlah ditakut-takuti”
2.      Memberikan keteladanan atau contoh yang baik kepada anak.
3.      Memilih waktu yang tepat dalam menasehati anak. Misalnya pada saat jalan2 atau pada saat makan malam bersama.
4.      Memelihara anak dengan bermusyawarah, jangan memaksa, ajak diskusi.
5.      Mendoakan anak
6.      Memberikan mainan yang memancing kreatifitas anak.
7.      Menolong anak agar berbakti pada orang tua.
8.      Tidak banyak mencela/memaki anak. Jangan mengatakan sesuati yang tidak baik pada anak.
9.      Banyak berdoa untuk kebaikan anak.
10.  Memperhatikan gizi anak, karena berpengaruh penting untuk perkembangan anak.

Dalam surat Al Kahfi ayat 10, terdapat do’a untuk menenangkan hati dan terlepas dari kesulitan.

Tanya Jawab
­   Bagaimana melunakkan hati anak?
Berdoa diwaktu yang makbul misalnya; setelah habis sholat fardhu, menjelang buka puasa. Banyak beristighfar, sholawat dan doa orang tua. Sebut nama anak dalam do’a2 kita. Jika anak akan menempuh ujian, doakan” Berilah kemudahan, kelulusan dan sempurnakanlah dengan nilai2 yang bagus”
­   Hadist Ibnu Abbas yang menjelaskan untuk tidak menakut-nakuti anak, pada kenyataannya, Bagaimana kalo anak sulit sekali diajak sholat seringkali orang tua menakuti dengan ancaman2?
Jika anak sudah baliqh, wajib untuk menjalankan sholat tidak apa- apa. Tapi akan menjadi baik, jika anak dilatih untuk membiasakan diri melakukan sholat. Dan ibu jangan pernah bosan untuk menasehati anak.

Sharing pengalaman dari perjalanan ruhiyyah oleh bu Nur Adnan dan bu Ayu.
Bu Ayu menceritakan bagaimana nikmatnya ibadah haji . Di hadapan "rumah" Allah itu, bu Ayu merasakan bahwa Allah telah membuktikan akan Maha Halus dan Maha Mengetahuinya Allah. Semua yang terselubung didalam hati, Allah mengetahuinya. Beberapa kali keinginan bu Ayu yang tersimpan dilubuk hati terdalam, Allah jawab dengan nyata. SubhanaLlah. ..

Dari pengalaman yang bu Ayu rasakan, diperlukan modal keikhlasan dan kepasrahan sepenuhnya kepada Allah dalam memenuhi panggilan Allah tsb. Semenjak dari airport keberangkatan, tidak henti2nya bu Ayu dan suami, beristighfar dan memohon ampun kepada Allah.
Bu Nur Adnan juga menambahkan, fisik yang kuat/sehat sangat dibutuhkan. Nasehat beliau, bahwa usahakan kita dapat berangkat haji di usia muda, Insya'Allah, akan lebih memudahkan gerak kita.Bu Ayu mengingatkan, ada beberapa hal, yang tampaknya sepele, tetapi akan kita butuhkan selama di sana, yaitu:
1.      Al Qur'an kecil dan buku2 doa, yang sangat bermanfaat untuk mengisi waktu kita pada saat menunggu diantara waktu sholat.
2.      Snack bar
3.      Permen pedes. Sebab, hampir semua orang terkena batuk, sehingga permen pedes ini, dapat membantu.
4.      Tas kecil yang dapat diselempangkan di badan untuk membawa pernak pernik tsb.
5.      Perlunya membawa kaos kaki cukup banyak, karena dalam 2 hari, biasanya kaos kaki sudah menghitam.
6.      Tas buat menyimpan sepatu. Bu Ayu menyarankan sebaiknya jangan pakai tas plastik kresek, lebih baik, pakai tas dari bahan kain, yang biasa digunakan sebagai pembungkus tas baru. Karena akan lebih pantas kita letakan disamping kita pada saat sholat, daripada pakai tas kresek.
7.      Lebih nyaman menggunakan baju2 yang panjang/jubah/ gamis. Malu juga bila kita menggunakan baju+celana panjang.
8.      Masker. Walaupun disana banyak dijual, tapi daripada mesti nyari2 dulu, lebih baik bawa dari sini.
9.      Kaca mata hitam, untuk menahan panas dan debu.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan suka meremehkan pendapat orang lain karena Anda belum tentu bisa melakukannya, jadi hargailah pendapat orang lain jika Anda ingin di hargai oleh orang lain..
Jangan Mudah putus asa, karna kegagalan itu kuncinya dari kesuksesan.. !
Sekian Dan Terima Kasih..

Total Tayangan Halaman

Translate

Terima Kasih Atas Kunjungannya !. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Oky Pratama Yudha

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger